Monday, December 22, 2014

Ucapkanlah

Kebiasaan di keluarga saya, memberi kado dengan cara sembunyi-sembunyi. Baik itu ulang tahun maupun momen spesial seperti hari ini. Biasanya di letakkan di gagang pintu, atau di tumpukan baju yang akan di pakai, bisa juga di meja kamar. 
Tetapi kali ini, saya memiliki rencana lain. Saya bekerja sama dengan kakak saya untuk memberi sesuatu yang beda. 
Saya bukan orang yang pintar bermain diksi untuk menulis sebuah puisi yang indah. Saya hanya bisa memberikan sedikit ide yang terlintas di otak saya. 
Kami berencana untuk tidak mengucapkan maupun membahas tentang hari Ibu. Saya juga sudah bilang ke seorang kurir untuk mengirim sebuah kado ke kantor ibu saya sekitar pukul 9. Jam-jam tersebut tentunya sudah ramai di kantor. Apalagi ini hari senin. Dan voila! Kami berdua sukses membuat wajah Ibu merona bahagia, ehm dan mungkin saja malu karena tak kuasa menahan haru saat membaca puisi karya kakak saya hehehe



Bukan emas permata yg kau pinta
Bukan intan berlian yg kau mau
Bahkan sekoin uangpun tak terlintas dalam benakmu
IYA KAN !!

Candamu diantara peluh
Senyummu diantara pilu
Semata ingin menutup haru birumu
JUJUR LAH !!

Maaf mungkin banyolan tadi cukup mengagetkanmu :)

Sesungguhnya
Keihklasanmu, Ketulusanmu
Cinta dan kasih sayangmu
Tak sedikitpun kami mampu balas kesucian itu

Sedihmu, keluh kesahmu
Kesusahanmu, beban hidupmu
Ingin kuhapus pahitnya duniamu
Tapi sekali lagi kami tak sanggup

Berangan ingin membalas budimu
Berharap ingin mengembalikan kebaikanmu
Bertujuan ingin mengganti semua jasa-jasamu
Tapi kami sadar, membawa bulan bintang dan semua keindahanpun kami tak bisa

Tak kau pedulikan panas surya merajam kulitmu
Tak kau anggap banjir keringat yang menenggelamkanmu
Kau abaikan gelap malam dan dingin angin menusuk persendian
Kau tinggalkan sgala kepentingan hanya untuk KAMI !!
Anak-anakmu yang tak prnah memahami arti kasihmu

Maafkanlah buah hati yang tak tau diri ini
Maafkanlah darah daging yang tak brguna ini
Maafkan putra-putrimu yang kadang lupa dengan segala pengorbananmu

Karangan ini hanya untuk menegur kami
Tulisan ini hanya untuk nasehati kami
Yang terlalu sibuk dngan dunia kami
Yang terlalu repot dngan hidup kami
Maafkanlah kami

Ini hanyalah bukti kecil dari kami yang rindu bahagia kebersamaan keluarga
Rindu makan bersama dalam satu meja
Rindu jalan bersama dalam satu roda
Rindu hidup bersama dalam satu rumah
Rindu keriuhan canda tawa bukan amarah
Rindu dekapan sayang bukan keangkuhan
Kami sangat merindukannya

Tolong kernyitkan dahimu saat membaca ini
Tolong adukan gigimu saat memaknai kata-kata ini
Tolong keraskan kepalan tanganmu saat resapi puisi bodoh anak-anakmu ini
Karna kami tak ingin ada air mata
Karna kami tak ingin ada senyuman
Yang kami ingin hanya teriakmu dalam berucap "Aku maafkan kamu anak-anakku"

Karya : Johan Satria



P. S. : Sebuah puisi yang dipersembahkan untuk wanita yang mulia di dunia, tidak bersumber dari google, melainkan dari ketulusan hati si penulis:)

8 comments: